√ Jabatan Menteri di Kabinet Prabowo | PKS Dilonggarkan, NasDem Baru Belakangan
![]() |
Sumber Gambar: nasional.kompas.com |
Jabatan Menteri di Kabinet Prabowo
Dua partai yang semula berada di luar koalisi Prabowo-Gibran angkat bicara soal jabatan kabinet di masa depan, yakni bisa saja PKS dan NasDem. Keduanya tampak nyaman dan mengundurkan diri mengenai kursi menteri, dan menyerukan untuk memprioritaskan partai koalisi sejak awal.
Sebagai informasi, PKS dan NasDem punya posisi berlawanan di Pilpres 2024. Keduanya punya Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Usai Pilpres, keduanya menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran yang memenangkan Pilpres 2019.
Pelantikan presiden terpilih dan wakil presiden semakin dekat. Susunan kabinet Prabowo-Gibran terus dibicarakan di koalisi.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memberikan penjelasan singkat mengenai kabinet Prabowo. Dia mengatakan, beberapa kementerian dipisah dan digabung pada periode Prabowo-Gibran. Muzani mengatakan, jumlah kementerian di bawah Prabowo bisa bertambah.
“Ada kementerian yang dipisahkan, ada beberapa kementerian yang digabungkan,” kata Muzani di Kompleks Majelis Nasional, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17 September 2024).
Untuk Mendapatkan Dana Gratis Silahkan KLIK DISINI
Muzani mengatakan akan ada lebih banyak kementerian di era Prabowo berikutnya. Namun, dia masih belum mengetahui detail pembahasan seputar posisi menteri tersebut.
“Memang jumlahnya mungkin bertambah dari yang sekarang, saya tidak tahu persis berapa. Tapi penambahan atau pemisahan suatu kementerian sudah dibicarakan oleh Kementerian ini,” kata Wakil Ketua MPR RI. Pertemuan.
PKS dan NasDem Tanggapi Kemungkinan Adanya Kursi Menteri di Kabinet Prabowo. Keduanya tampak kesulitan mengambil posisi.
PKS tak membidik dan memilih santai, sedangkan NasDem meminta agar Prabowo memprioritaskan partai koalisi sejak awal.
PKS Biasa
Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengungkapkan, partainya menjalin kontak erat dengan Prabowo Subianto. Namun, dia mengaku belum menerima tawaran jabatan menteri apa pun.
"(Komunikasi dengan Prabowo) maju, maju ya," kata Habib Aboe dalam rapat kerja nasional PKS di Hotel Grand Sahid.
“Itu saja, kita dengarkan saja hasilnya, belum ada tawar-menawar, belum ada promosi,” lanjutnya.
Menurut dia, PKS tidak menargetkan jumlah kursi menteri di kabinet Prabowo. Yang terpenting baginya adalah kerja sama untuk membangun negara di masa depan.
"Kami juga tidak membidik, santai santai. “Penting kita bersama-sama membangun negara, dan saya berharap partisipasi PKS bisa lebih proaktif, dinamis, inovatif, dan berperan untuk kemaslahatan bangsa,” jelasnya.
Ketua NasDem Surya Paloh berharap Prabowo-Gibran memprioritaskan menteri-menteri dari partai lain untuk mendukungnya, karena Paloh mengetahui NasDem tidak lagi mendukung Prabowo sejak awal Pilpres 2024.
"Jawaban jujur saya kepada Pak Prabowo adalah bahwa NasDem memberikan kesempatan kepada beliau dan seluruh kebijakannya untuk memprioritaskan semua partai – partai politik selain Partai NasDem yang ada di dalamnya,” kata Paloh kepada wartawan di Menara NasDem, Jakarta Pusat, Kamis (19 September 2024). Artinya NasDem bukan prioritas, itu yang saya harapkan,” lanjutnya.
Paloh menilai tidak etis jika NasDem merebut kursi dari Prabowo, padahal partai lain yang sejak awal melawan Prabowo malah tersingkir. Paloh membahas masalah etika politik.
"Tapi sama-sama suatu kehormatan bisa memberi kesempatan kepada saudara-saudara kita dan parpol lain. Jadi kalau melihat NasDem, itu hanya di bawah, di bawah. Bukan di nomor satu," kata Paloh.
"Karena kita tahu, secara moral kita bukanlah orang-orang yang sejak awal pilpres berjuang mendukung Pak Prabowo. Itu pendekatan pendidikan dan moral utama yang ingin kita tempuh," imbuhnya.
Namun, Paloh mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan Prabowo soal susunan kabinetnya. Bahkan, dia mengaku telah bertemu dan membahas persoalan tersebut dengan Prabowo sekitar tiga kali.
“Ada lebih dari satu percakapan. Dia diakhiri dengan mengatakan, "Kalau memang ada kontak dengan saya sebagai Ketua Umum Partai NasDem, minimal dua, tiga kali." Calon Menteri Golkar
Politisi papan atas Golkar sekaligus Wakil Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan, partainya mengusulkan perubahan nama menjadi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto. Ini telah ditularkan. Bamsoet menjelaskan, Golkar telah mengajukan beberapa nama usulan bagi Prabowo sebagai calon menteri utama. Nama-nama menteri Golkar diserahkan ke Pak Prabowo oleh Ketua Umum Partai Golkar Pak Bahlil, tunggu dulu. dan lihat siapa yang terpilih,” kata Bamsoet di Gedung MPR RI
Menurut Bamsoet, Golkar sebenarnya mengusulkan beberapa nama untuk Prabowo di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Belakangan, ada sejumlah perubahan dan penambahan nama yang diusulkan saat Bahlil menjabat Ketua Umum Golkar.
“Saat saya bekerja dengan Pak Airlangga, katanya kami sudah mendaftarkan beberapa nama. “Tentu dengan Pak Bahlil bisa ada penambahan atau koreksi,” jelas Bamsoet.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Partai Politik Aliansi Indonesia Maju (KIM) sudah mulai mengajukan usulan nama-nama untuk menjadi calon menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Muzani mengatakan, nama-nama yang diajukan parpol sudah mulai disaring dan disortir sebelum dipilih menjadi menteri.
“Di antara partai-partai koalisi, nama-nama mulai diusulkan dan beberapa portofolio di kementerian juga diusulkan. Tokoh-tokohnya juga mulai disebutkan di antara para tokoh dan proses seleksi dan penyaringan, seleksi dan seleksi sudah dimulai,” kata Muzani kepada DPR. Kompleks,
Muzani mengatakan mereka yang menjadi sasaran kabinet juga telah mendiskusikan masalah ini dengan Prabowo karena Prabowo perlu mengetahui bagaimana para pembantunya di masa depan bekerja.
“Beberapa orang diajak berdiskusi bagaimana mengatasi permasalahan dan permasalahan yang mereka hadapi, bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikannya,” ujarnya. Terpisah, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, persiapan kabinet Prabowo Subianto akan selesai paling lambat H-5 sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024.
Sebab hingga saat ini, partainya masih melakukan simulasi jumlah kementerian serta nomenklatur yang akan digunakan dalam penggabungan atau pemisahan jabatan menteri. “Kami masih melakukan simulasi, mungkin nomenklatur dan orangnya baru akan selesai pada H-7 atau H-5 atau mungkin semacamnya.” ).
0 Response to "√ Jabatan Menteri di Kabinet Prabowo | PKS Dilonggarkan, NasDem Baru Belakangan"
Posting Komentar